Surabaya - Jelang Memasuki ramadhan kepolisian Resor kota besar Surabaya melaksanakan apel kesiapan untuk pengamanan baik untuk hari raya Nyepi maupun pelaksanaan bulan Ramadhan tahun ini.
Polrestabes Surabaya melaksanakan Apel Gabungan bersama tiga pilar yaitu TNI dan Pemkot Surabaya
Petugas gabungan ini akan diterjunkan untuk melaksanakan patroli rutin dan Pos Pantau selama 30 hari kedepan untuk mengamankan pelaksanaan ibadah puasa
Kapolrestabes Surabaya Polda Jatim, Kombes Pol Pasma Royce mengungkapkan dihadapan personel gabungan sebanyak 315 yang akan ditugaskan untuk menjaga agar pelaksanaan ibadah puasa bisa berjalan aman dan khusyuk.
Dalam pelaksanaannya nanti anggota akan melaksanakan patroli di kawasan rawan kejahatan jalan dan gangguan kamtibmas yang lain. "Dari mulai malam hingga jelang subuh menjadi fokus kami," katanya.
Ia mengantisipasi bila adanya peningkatan ekskalasi kegiatan masyarakat pada setiap Ramadhan. Baik itu saat buka puasa, tarawih, hingga sahur dan menjelang pagi hari.
Ini akan menjadi fokus pengamanan agar tidak terjadi kerawanan dan gangguan keamanan di lingkungan masyarakat.
"Kami akan hadir untuk melaksanakan pelayanan Agar semua berjalan tertib, aman, lancar, dan kondusif.
Sehingga tidak ada kerawanan yang bisa mengganggu ibadah," ujarnya.
Kehadiran anggota dengan memaksimalkan patroli ini juga akan diintensifkan dengan membuat pos pantau secara mobiling.
Dengan melihat dimana ada peningkatan ekskalasi kegiatan masyarakat maka anggota akan hadir untuk melaksanakan pengamanan.
"Kami akan bangun secara mobiling untuk antisipasi balap liar, tawuran, tawuran sarung, hingga petasan," tutur mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini.
Mengenai Sahur On The Road (SOTR), Kombes Pol Pasma Royce mengikuti surat edaran Walikota Surabaya dan menghimbau masyarakat untuk tidak melaksanakan kegiatan kontraproduktif yang menggangu masyarakat lain selama puasa.
Jangan sampai kegiatan tersebut menganggu Kamtibmas dengan melaksanakan SOTR dengan cara konvoy.
"Melaksanakan sahur dengan konvoy, menggunakan knalpot brong, dan membawa simbol tertentu akan mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat.
Kami yakin masyarakat Surabaya akan bersama menjaga kondusifitas wilayah kota Pahlawan ini," pungkasnya.***humas
Comments
Post a Comment