MOJOKERTO – Dalam suasana khidmat, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto, memimpin langsung upacara penutupan Pendidikan Pembentukan (Diktuk) Bintara Polri gelombang II Tahun Anggaran 2024.
Didampingi Wakapolda Jawa Timur dan Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, upacara penutupan Diktuk Bintara Polri Gelombang II TA 2024 itu digelar di Lapangan Tri Brata, Sekolah Kepolisian Negara (SPN) Polda Jatim, Bangsal - Mojokerto, Rabu (18/12/2024).
Setelah menjalani pendidikan dan pelatihan yang intensif, 900 calon Bintara Polri, yang terdiri dari 750 asal pengiriman Polda Jatim dan 150 asal pengiriman Polda Papua, kini resmi dilantik dan siap mengemban tugas sebagai anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Upacara hari ini merupakan pertanda telah berakhirnya seluruh rangkaian program pendidikan pembentukan Bintara Polri gelombang ll Tahun Anggaran 2024 di Sepolwan, Lemdiklat Polri, serta SPN Polda Jatim yang telah berlangsung selama lima bulan.
Dalam amanatnya Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto berpesan agar para Bintara Polri yang baru dilantik senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai Tribrata dan Catur Prasetya serta mengabdi kepada masyarakat dengan sepenuh hati.
"Saya mengucapkan selamat karena saudara telah berhasil mengikuti pendidikan di Lemdiklat Polri," ungkap Irjen Pol Imam Sugianto di hadapan 900 Bintara Polri yang baru.
Kapolda Jatim juga menyampaikan berharapanya, agar setelah dilantik menjadi anggota Polri menjadi orang-orang yang tercerahkan.
"Kita semua sadar bahwa menjadi Polisi adalah suatu panggilan atau jalan hidup, dimana saudara di dalam pekerjaan baik pikiran, perkataan dan perbuatannya menunjukkan sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan," tutur Kapolda Jatim.
Irjen Pol Imam Sugianto juga menekankan agar setelah menjadi anggota Polri menjaga nama baik lembaga pendidikan di mana mereka dididik dan dilatih, serta institusi Polri secara umum.
Lebih lanjut, Kapolda Jatim mengharapkan para Bintara yang baru dilantik ini tetap mengingat bahwa keutamaan bagi Polisi di dalam kepolisiannya adalah bagi kemanusiaan, keteraturan sosial dan peradaban.
"Sehingga kita semua bisa menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban dan pejuang kemanusiaan,"kata Irjen Imam Sugianto.
Kapolda Jatim menegaskan, Polisi sebagai penjaga kehidupan ditunjukkan bagaimana Polisi ini profesional, cerdas, bermoral dan modern, yang mampu mendukung, melindungi dan melayani bagi para warga masyarakat.
Menurut Kapolda Jatim, masyarakat untuk dapat bertahan hidup tumbuh dan berkembang, perlu adanya produktivitas, maka disinilah peran Polisi di dalam pemolisiannya adalah untuk memberikan jaminan keamanan dan rasa aman.
"Konteks inilah tentu Polisi tidak melakukan hal- hal yang kontra produktif, tidak melakukan pemerasan, tidak terima suap atau bermain-main serta menjadi backing hal-hal ilegal," tegas Irjen Imam Sugianto.
Selain itu, Kapolda Jatim juga menyampaikan, Polisi sebagai pembangun peradaban karena Polisi adalah penegak hukum dan keadilan.
Polisi menegakkan hukum ini kata Kapolda Jatim adalah untuk menyelesaikan konflik secara beradab, mencegah agar jangan terjadi konflik lebih luas, memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada korban dan para pencari keadilan,membangun budaya tertib, supaya ada kepastian dan memberikan edukasi.
"Polisi sebagai pejuang kemanusiaan yang mana Polisi di dalam pemolisiannya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia, bagi semakin manusiawinya manusia,"tambah Kapolda Jatim.
Irjen Pol Imam Sugianto juga mengatakan, para petugas Polisi di dalam pemolisiannya adalah untuk memberikan pelayanan kepada publik, baik itu pelayanan keamanan, pelayanan keselamatan, pelayanan hukum, pelayanan administrasi, pelayanan informasi dan pelayanan kemanusiaan yang tentu bisa dipertanggungjawabkan secara moral, hukum, administrasi, fungsional dan secara sosial.
"Jiwa Polisi itu adalah penolong dan bagaimana memberikan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa dan negara,"kata Irjen Imam Sugianto.
Dikatakan oleh Kapolda Jatim bahwa Polisi adalah para petugas yang menjaga sistem nasional agar bangsa ini tetap berdaulat, berdaya tahan dan mampu berdaya saing.
Kapolda Jatim juga menyampaikan keutamaan dalam lembaga pendidikan untuk tidak dilupakan.
"Saudara tetap memegang teguh moralitas, karena di dalam masyarakat, dalam pikiran perkataan dan perbuatan menunjukkan kejujuran, kebenaran dan keadilan," tuturnya.
Selain itu Kapolda Jatim juga meminta agar anggota Polri tetap mampu mengendalikan diri di mana saja, supaya tetap menginspirasi, memotivasi, memberi solusi dan menjadi role model.
"Oleh karenanya segala sesuatu harus kita lakukan dengan kesadaran, dan bertanggungjawab serta disiplin," tambah Kapolda Jatim.
Irjen Imam Sugianto juga meminta agar para anggota Bintara baru terus menumbuh kembangkan inovasi kreativita bagi kemanusiaan,keteraturan sosial dan bagi pembangunan peradaban.
Selain itu anggota Bintara Polri yang baru juga diminta untuk terus belajar dan menjadi pembelajar, bukan hanya sekedar belajar berlatih di dalam lembaga pendidikan, tapi menjadilah pembelajar sepanjang hayat, (long life education).
Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kasepolwan, Lemdiklat Polri dan para Ka SPN Polda Jatim beserta seluruh staf, pengasuh, instruktur, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, yang penuh semangat dan keikhlasan memberikan dedikasi terbaik bagi terselenggaranya pendidikan pembentukan bintara dan tamtama polri gelombang 2 tahun anggaran 2024.
"Sekali lagi saya mengucapkan selamat dan sukses, jaga nama baik, terus menjadi orang-orang yang sehat jiwanya, bahagia, cerdas dan terus mengembangkan kebaikan," tutup Kapolda Jatim.(*)
Comments
Post a Comment