MALANG – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, Satuan Tugas Pangan (Satgas Pangan) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Malang bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Malang melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar pada Jumat (6/12/2024).
Koordinator Satgas Pangan Kabupaten Malang, AKP Muhammad Nur, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan memastikan ketersediaan bahan pokok serta menjaga stabilitas harga di wilayah Kabupaten Malang.
Sidak juga dilakukan untuk memantau harga, stok, dan distribusi bahan pokok.
“Tim Satgas Pangan Polres Malang bersama Disperindag melakukan pemantauan pasar guna memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Nataru 2025,” ujar AKP Muhammad Nur saat sidak di Pasar Induk Kepanjen, Jumat (6/12).
Dari hasil pemantauan di Pasar Induk Kepanjen, ditemukan adanya kenaikan harga pada beberapa bahan pokok, meski masih dalam batas wajar.
Harga bawang putih, misalnya, naik dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram, sedangkan harga bawang merah naik dari Rp35 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Meski ada lonjakan harga pada beberapa komoditas, pihak Polres Malang memastikan tidak ada kelangkaan bahan pokok di Kabupaten Malang.
Stok diprediksi cukup hingga perayaan Nataru berakhir.
“Harga bawang putih dan bawang merah naik akibat cuaca buruk, tapi ketersediaan seluruh komoditas pangan masih aman,” jelas AKP Muhammad Nur.
Kasareskrim menegaskan Satgas Pangan Polres Malang dan Disperindag akan terus melakukan monitoring secara berkala hingga perayaan Nataru usai.
Koordinasi juga akan diperkuat guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kabupaten Malang, Kamilin, mengonfirmasi bahwa kenaikan harga mulai terlihat dalam beberapa hari terakhir.
Senada dengan Kasatreskrim, pihaknya mengungkapkan fluktuatif harga ini dipicu meningkatnya kebutuhan masyarakat serta faktor cuaca.
“Kalau bawang itu, kalau musim hujan saat kirim itu gampang busuk. Kalau bawang putih kebanyakan impor, jadi pengepul sana distributornya di bawa ke pasar-pasar. Kalau bawang merah dari distributor banyak. Itu di Dau juga banyak, Ngantang, Pujon, Kasembon, Poncokusumo sentranya bawang merah,” jelasnya.
Secara terpisah, Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi kenaikan harga bahan pokok dan tetap bijak dalam berbelanja.
“Kami meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying. Jika menemukan indikasi penimbunan atau harga yang tidak wajar, segera laporkan kepada kami,” tegas AKP Dadang. (*)
Comments
Post a Comment